Panduan Lengkap Memasak Nasi Campur Bali. Pada 4 Oktober 2025, saat Nusa Penida Festival baru saja dibuka hingga 11 Oktober di pantai Kristal, Nasi Campur Bali langsung jadi sorotan—tenant kuliner sajikan varian segar dengan lauk autentik seperti lawar hijau dan sate lilit, tarik ratusan wisatawan yang antre panjang. Festival ini, bagian dari Bali Festival Season 2025, angkat makanan sehari-hari Pulau Dewata sebagai bintang, lengkap dengan demo live yang viral di TikTok. Di tengah tren makanan sehat pasca-pandemi, Nasi Campur naik kelas: nasi putih hangat disandingkan lauk berempah yang harmonis, dari pedas sambal matah hingga gurih ayam betutu. Bagi Anda yang tergoda bawa rasa Bali ke dapur rumah, panduan lengkap ini pas: dari sejarah samar hingga langkah praktis, biar akhir pekan ini santap siang Anda seperti di warung pinggir sawah. Siap campur lauk? Ayo mulai dari cerita asalnya. BERITA BOLA
Sejarah Singkat dari Masakan Ini: Panduan Lengkap Memasak Nasi Campur Bali
Nasi Campur Bali punya akar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Hindu Bali, lahir sekitar abad ke-14 saat Kerajaan Majapahit membawa pengaruh Jawa ke pulau ini—mereka adaptasi konsep “nasi rames” jadi versi lokal yang lebih berlayer, simbol keseimbangan tri hita karana: harmoni manusia, alam, dan dewa. Nama “campur” sendiri dari teknik aduk semua lauk di satu piring, wakili filosofi Bali: segala rasa—pedas, manis, asin—harus seimbang seperti hidup. Awalnya, hidangan ini bagian dari sesaji upacara seperti Galungan atau Nyepi, di mana nasi putih jadi base untuk lauk sederhana dari hasil kebun dan ternak—ayam kampung, ikan laut, atau sayur liar—sebagai ungkapan syukur.
Catatan lisan sebut asal-usulnya dari desa-desa Banjar seperti di Ubud atau Tabanan, di mana petani dan nelayan ciptakan resep fleksibel: lauk bisa ganti sesuai musim, tapi esensi rempah seperti base genep tetap. Pada era kolonial, Nasi Campur turun ke rakyat sebagai makanan ekonomis di warung lesehan, terutama di Denpasar yang jadi pusat perdagangan. Pasca-kemerdekaan, ia jadi ikon wisata, dan kini di 2025, festival seperti Nusa Penida angkatnya ke panggung global—CNN sebut sebagai mixed rice ter-enak Asia, dengan varian vegan untuk turis sadar lingkungan. Evolusinya tunjukkan ketangguhan: dari sesaji sakral jadi fusion modern, tapi jiwa harmoni tetap jadi inti rasa Bali.
Bahan dan Alat yang Dibutuhkan Untuk Memasak Masakan Ini: Panduan Lengkap Memasak Nasi Campur Bali
Untuk porsi 4 orang, siapkan 400 gr beras putih medium (atau ketan hitam untuk varian spesial), 1 liter air untuk masak nasi. Lauk inti: 300 gr ayam fillet potong dadu untuk betutu mini, 200 gr ikan tenggiri cincang untuk sate lilit, 150 gr kacang panjang dan nangka muda iris untuk lawar, plus 100 gr babi cincang atau tahu untuk varian merah. Bumbu dasar (base genep): 6 siung bawang merah, 4 siung bawang putih, 4 cabai merah keriting, 3 cabai rawit, 3 butir kemiri sangrai, 1 sdt ketumbar, 1 ruas kunyit, 1 ruas jahe, 1 ruas lengkuas, 1 ruas kencur, 1 sdt terasi bakar, 2 lembar daun jeruk, dan 2 batang serai memarkan. Tambahan: 150 gr kelapa parut muda, 100 ml santan kental, 2 sdm minyak kelapa, 1 sdt garam, 1 sdt gula merah, perasan 2 jeruk nipis, dan 50 gr cabai rawit untuk sambal matah.
Opsional: 100 gr kacang tanah goreng untuk tabur, atau telur rebus iris. Total biaya Rp120.000 di pasar tradisional Bali, terjangkau tapi kaya rasa. Alat minimal: panci nasi atau rice cooker untuk masak beras, blender/cobek untuk haluskan bumbu, wajan anti lengket (diameter 26 cm) untuk tumis lauk, pisau tajam dan talenan untuk iris, mangkuk besar untuk campur lawar, dan panggangan kecil untuk sate. Siapkan juga daun pisang untuk sajian autentik—jika tak ada, piring biasa oke. Pastikan rempah segar; base genep siap beli di toko oleh-oleh untuk hemat waktu.
Panduan Memasak Masakan Ini
Mulai dari nasi base: cuci beras hingga air bening, masak dengan 1 liter air di rice cooker atau panci hingga matang (20-25 menit)—diamkan 10 menit untuk tekstur fluffy. Sementara itu, siapkan lauk. Untuk ayam betutu mini: haluskan sepertiga bumbu (bawang, cabai, dll), tumis dengan minyak kelapa hingga harum (5 menit), masukkan ayam dadu, serai, dan daun jeruk—rebus dengan 200 ml air hingga empuk (15 menit), tambah santan kental, masak hingga kering.
Untuk sate lilit: giling ikan cincang dengan sepertiga bumbu halus dan kelapa parut—aduk rata, diamkan 10 menit. Lilit adonan di tusuk serai (seukuran jari), bakar di panggangan api kecil 5-7 menit sambil dibalik hingga kecokelatan. Untuk lawar: campur kacang panjang iris, nangka, dan daging cincang dengan sisa bumbu tumis—aduk pakai tangan bersih di mangkuk, tambah garam dan jeruk nipis, diamkan 10 menit. Varian merah: tambah darah segar atau santan merah untuk warna.
Sambal matah: iris cabai rawit, bawang merah, dan serai halus, campur dengan garam, gula, dan jeruk nipis—aduk rata, diamkan 15 menit. Sajikan: tata nasi hangat di piring, campur lauk di samping—satu piring nasi campur lengkap dengan betutu, sate, lawar, sambal, dan tabur kacang. Total waktu 1 jam, prep bisa pagi. Tips: sesuaikan pedas per lauk, dan sajikan dengan teh jahe hangat untuk lengkapi.
Kesimpulan
Nasi Campur Bali di 2025 bukan lagi makanan desa—ia jadi harmoni rasa yang mudah dibuat di rumah, dari sejarah Majapahit yang legendaris hingga panduan ini yang bikin Anda maestro rumahan. Dengan bahan sederhana dan langkah campur cepat, hidangan ini janjikan ledakan pedas gurih segar yang bikin seimbang, sambil ceritakan keseimbangan jiwa Dewata. Coba masak untuk lunch keluarga akhir pekan, ajak tetangga, dan rasakan kenapa nasi campur ikon festival seperti Nusa Penida. Siapa tahu, jadi menu andalan Thanksgiving nanti. Selamat memasak, dan ucap “selamat makan” ala Bali—om swastiastu!